Jumat, 01 Mei 2015

Disiplin waktu (Aagym)

Lima Disiplin – Bagian 2. Disiplin Waktu
Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Mendengar setiap isi hati senantiasa memberikan bimbingan kepada kita sehingga kita senantiasa istiqomah di dalam ketaatan kepada-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Aspek disiplin yang kedua adalah disiplin waktu. Waktu adalah modal kita yang teramat berharga di dalam menjalani kehidupan dunia. Waktu tidak pernah bisa kita tahan barang semenit atau sedetik pun. Jikalau kita beristirahat, maka waktu tetap bergulir. Waktu selalu berjalan ke depan, tidak pernah bisa berjalan mundur kembali meski sejengkal saja. Maka, tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa waktu adalah hal yang paling berharga di dunia.
Saudaraku, Alloh Swt. memberikan modal waktu yang sama kepada setiap orang. Banyaknya dua puluh empat jam sehari semalam. Dalam rentang waktu tersebut, ada orang yang mampu menyelesakan beberapa amanah tugas atau pekerjaan. Dalam rentang waktu tersebut pula ada orang yang mampu menghafalkan beberapa ayat atau surat di dalam Al Quran, atau mengulang kembali hafalannya sehingga lebih kuat. Dalam rentang waktu tersebut pula ada yang mampu memaksimalkan shalat fardhu di awal waktu, lengkap dengan shalat sunnah dan sedekah.
Akan tetapi, dalam rentang waktu dua puluh empat jam itu ada juga orang yang tidak banyak mendapatkan apa-apa. Waktunya berlalu begitu saja, tanpa bisa ia isi dengan amal sholeh. Lebih menyedihkan lagi, ada orang yang dalam rentang waktu itu malah berisi perbuatan sia-sia, bahkan kemaksiatan. Na’udzubillahi mindzalik. Sungguh rugi orang yang seperti ini.
Alloh Swt. berfirman, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr [103] : 1-3)
Maka saudaraku, penting sekali bagi kita untuk bisa memaksimalkan waktu yang kita miliki dengan amal ibadah. Karena sedetik pun waktu yang kita lalu pasti akan ada perhitungannya di hadapan Alloh Swt.
Buatlah program dan target untuk mengisi waktu kita. Dari harian, mingguan, bulanan, atau lebih dari itu. Jangan miliki kebiasaan telat. Jangan pula punya kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Bertekadlah selalu datang lebih awal. Dan berupayalah untuk segera menunaikan pekerjaan hingga tuntas, karena boleh jadi setelah pekerjaan itu, akan berdatangan pekerjaan lainnya. Jangan menunda-nunda. Gunakan kesempatan yang ada untuk melakukan yang terbaik.
Menyia-nyiakan waktu berarti tidak mensyukuri modal waktu yang telah Alloh Swt. berikan kepada kita. Selain akan menjadikan kita orang yang tidak produktif, menyia-nyiakan waktu juga akan membuat kita rugi di akhirat.
Semoga Alloh selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu bermujahadah untuk disiplin mengisi waktu dengan hal-hal positif dan produktif dalam rangka beribadah kepada Alloh Swt. Hanya orang yang menggunakan waktunya sebagaimana yang Alloh sukai, yang akan mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat. Wallohua’lam bishowab.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar